1 1. Pada tahun 1935 Wendell M. Stanley, seorang ahli biokimia Amerika, meneliti penyakit mosaik pada daun tembakau.
1.
Dalam tubuh virus
terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja.
2.
Dalam proses reproduksinya,
hanya diperlukan asam nukleat.
3.
berukuran sangat kecil
sekitar 20 – 300 milimikron.
4.
virus tidak memiliki
kemampuan memperbanyak diri di luar
sel-sel hidup, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk
memperbanyak diri.
5.
Multiplikasi terjadi pada
sel-sel hospes.
6.
Dapat dikristalkan (sebagai benda tak
hidup) dan dapat dicairkan kembali.
1.
Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang),
huruf T, dan dapat juga berbentuk bulat.
2.
Virus hanya terdiri dari materi genetik berupa DNA
atau RNA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut kapsid.
3.
Virus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak
memiliki sitoplasma dan organel sel tidak melakukan metabolisme serta berukuran
sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki struktur sel.
4.
Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus
oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau virion.
5.
Bentuk virus (bakteriofag) terdiri dari kepala,
selubung, dan ekor.
6.
Selubung ekor berfungsi sebagai penginfeksi.
7.
Kepala berbentuk heksagonal, terdiri dari kapsomer
yang mengelilingi DNA-nya.
8.
9.
Serabut-serabut ekor terdapat di dasar selubung
ekor, berfungsi sebagai penerima rangsang.
10.
Ukuran virus sekitar 20 – – 300 milimikron, jauh lebih
kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10 mikron.
11.
Virus hidup secara parasit pada bakteri, tumbuhan,
hewan, dan manusia.
1.
Virus bukanlah sel yang dapat berkembang biak
sendiri.
2.
Tahapan dalam siklus litik, yaitu tahap adsorpsi (penempelan)
virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam inti ke dalam sel inang, tahap
sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan tahap litik (pemecahan sel inang).
3.
Tahap Adsorpsi: ekor virus mulai menempel di
dinding sel bakteri.
4.
Tahap Injeksi: Proses injeksi DNA ke dalam sel
inang ini terdiri atas penambatan lempeng ujung, kontraksi sarung, dan
penusukan pasak berongga ke dalam sel bakteri.
5.
Tahap Sintesis (Pembentukan): Virus tidak dapat
melakukan sintesis sendiri, tetapi virus akan melakukan sintesis dengan
menggunakan sel inangnya.
6.
Tahap Perakitan: kapsid virus yang masih
terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut ekor akan mengalami proses
perakitan menjadi kapsid yang utuh.
7.
Tahap Litik: Dinding sel bakteri yang sudah
dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan diikuti oleh pembebasan
virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang yang baru.
8.
Tahapan dalam siklus lisogenik, yaitu Tahap
Adsorpsi dan Tahap Injeksi, Tahap Penggabungan, Tahap Pembelahan, Tahap
Sintesis, Tahap Perakitan, Tahap Litik.
9.
Tahap Penggabungan: DNA virus masuk ke dalam tubuh
bakteri dan terjadinya penggabungan antara DNA bakteri dan DNA virus.
10.
Tahap Pembelahan: DNA virus telah tersambung
dengan DNA bakteri. DNA virus tidak dapat bergerak atau disebut sebagai profag.
11.
Tahap Perakitan : terjadi perakitan kapsid-kapsid
virus yang utuh sebagai selubung virus.
1.
Virus yang menguntungkan berfungsi untuk memproduksi
Vaksin, membuat Antitoksin, melemahkan Bakteri.
2.
Virus yang merugikan menyebabkan beberapa penyakit
pada tubuh manusia.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh virus adalah influenza,
pilek, cacar, polio, herpes, rabies,Gondong.
0 Response to "Virus"
Posting Komentar